Bahas Street Photography dengan efek high contrast B&W

Street photography merupakan jenis fotografi yang cukup banyak diminati karena bisa dilakukan dimana saja. Meski penafsiran batasan dan aturan street photography sering mengundang pendapat yang berbeda-beda bahkan sampai diperdebatkan, tapi tujuan utama dari street photography kurang lebih sama, yaitu fotografer mencoba menangkap potret kegiatan keseharian orang atau masyarakat di tempat umum/publik.

Ada yang senang menangkap portrait orang dengan cara candid dengan lensa telefoto, ada juga yang mengajak ngobrol terlebih dahulu, baru motret. Ada juga yang suka memotret interaksi antara orang dengan lingkungannya, dan ada juga yang suka memotret karena tertarik bentuk-bentuk, garis, pencahayaan dan sebagainya.
Sebenarnya gak masalah mau motret dengan gaya seperti apa karena setiap orang memiliki kepribadian dan kesukaan yang berbeda-beda. Yang menarik bagi saya tentang street photography adalah kita tidak tau apa yang kita akan dapat. Hal itu bisa menarik bagi sebagian fotografer, tapi bagi fotografer yang ingin sepenuhnya mengendalikan lighting, komposisi dll, jalanan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.
Bagi saya, street photography paling menarik saat motret di pagi atau sore hari, karena saat itu cahayanya dramatis. Setelah matahari tenggelam juga sebenarnya masih menarik terutama di tengah kota yang terang dengan lampu jalan dan gedung-gedung.
Untuk olah foto street photography, B&W merupakan pilihan yang populer bagi street photographer, tujuan utamanya biasanya adalah supaya pemirsa lebih fokus ke pencahayaan, bentuk, tekstur dan rasa/mood foto. Warna yang terlalu pekat bisa memecah fokus pemirsa. Foto hitam putih juga ada dua jenis, high contrast dan low contrast (lengkapnya dibahas disini). High contrast bagus untuk memberikan kesan yang misterius dan sedikit seram, sedangkan yang low contrast terlihat lebih damai dan aman.
Di dua foto dibawah, saya ubah fotonya ke hitam putih kontras tinggi dengan tujuan membuat foto terlihat lebih dramatis dan misterius.
ISO 25600, f/5.6, 1/40 detik, 16mm (di FF 24mm)
ISO 25600, f/5.6, 1/40 detik, 16mm (di FF 24mm)
Di foto ini saya tertarik dengan sinar lampu motor yang menyindari jalanan, dan kebetulan ada orang yang sedang berjalan juga, tapi gelap karena sinarnya dari belakang sehingga jadi siluet dan menambahkan kesan misterius dalam foto ini.
ISO 6400, 1/25 detik, f/4, 19mm (di FF 28mm)
ISO 6400, 1/25 detik, f/4, 19mm (di FF 28mm)
Di foto yang kedua, saya tertarik melihat seorang ibu-ibu berjalan dengan tubuh yang sedikit tertunduk dan sepertinya telah capai bekerja/berjualan seharian. Sepertinya dalam perjalanan pulang. Saya melihat ada bayangan yang cukup panjang dibelakangnya dan kemudian juga disekitarnya kebetulan tidak ada orang yang melintas, jadi fokus pemirsa nantinya hanya ke ibu itu.
Kedua foto ini sebenarnya saya buat tanpa ada rencana terlebih dahulu, kebetulan kamera sudah siap buat foto jadi langsung jepret. Kalau kamera masih di tas yaaa, gak keburu. Kedua foto dibuat di kawasan kota tua Jakarta.
Ngomong-ngomong, kedua foto mengunakan ISO yang sangat tinggi karena matahari telah tenggelam, setelah dijadiin hitam putih masih terlihat lumayan oke, terutama kalau dicetak kecil atau ditampilkan untuk web saja.
Konversi B&W dan menaikkan kontras saya lakukan lewat Adobe Lightroom. Kalau ingin belajar, ada workshop dan buku untuk belajar Lightroom secara otodidak.
Kedua foto diatas dibuat dengan Sony A6000, dan 16-70mm f/4 OSS. Trims atas pinjamannya Sony Indonesia.

Sumber: http://www.infofotografi.com

0 komentar